Headlines
Travel
Performance
‹
›
Cute
My Place
Photo Gallery
Photo Story
Pojok TV
Sabtu-minggu,
28-29 Maret 2015 digelar Pelatian Da’i Transformatif yang dipersembahkan oleh
Kementerian Agama dan Sosial BEM STAIN Pekalongan bekerjasama dengan HMJ
Uhuluddin Dakwah. Acara yang dilaksanakan di Gedung NU Kota Pekalongan ini
diikuti oleh 30 Peserta yang kebanyakan adalah anggota HMJ Ushuluddin Dakwah.
“agenda
ini berutujuan untuk membekali teman-teman mahasiswa untuk nantinya terjun
dimasyarkat. Tidak bisa dielakkan mahasiswa STAIN Pekalongan dituntut harus
bisa menyampaikan materi didepan umum. Ada beberapa kejadian yang mana ketika
itu mahasiswa disuruh oleh masyarakat untuk menyampaikan materi dalam pengajian
majlis ta’lim, akan tetapi mahasiswa tersebut gugup dan tak keluar sepatah kata
pun. Hal ini jelas sangat berakibat fatal. Sebagai mahasiswa Perguruan tinggi
Agama Islam, sudah menjadi kewajiban kita Untuk bisa menguasai hal-hal dalam
agama, akan tetapi tidak cukup itu saja, mahasiswa agama islam harus juga
cerdas menyempaikan ilmunya kepada masyarakat umum.” Ungkap Menteri Agama dan Sosial
BEM STAIN Pekalongan.
Sedangkan
menurut Ketua HMJ Ushuluddin Dakwah, acara ini lebih difokuskan kepada
peningkatan keahlian dalam pemahaman akan berdakwah dan public speaking.
“cukup jelas bahwa Nabi bersabda: sampaikanlah dariku walau satu ayat. Ini
menunjukkan pentingnya berdakwah sebagai proses penyampain transfer of
knowledge dan transfer of value kepada masyarakat. Jangan sampai
ilmu yang kita dapat hany menjadi konsumsi pribadi. Kita harus mengetok-ularkan
kepada masyrakat, salah satunya lewat berdakwah”
Kurdi
Fadhol, M.Si sebagai salah satu pemateri pada agenda ini menegaskan jangan
hanya puas mendapat materi dari bangku perkuliahan, mahasiswa harus terus
belajar tanpa dibatasi oleh empat dinding. “mahasiswa harus bergiat dalam
membaca, berdiskusi dan menulis. Apalagi aktifis harus lebih-lebih lagi. Jangan
sok sibuk mengurus kegiatan. Kalo membaca dan berdiskusi saja jarang bagaimana
nanti ketika mau berdakwah? Apa materi yang akan disampaikan kepada
masyarakat?” terang beliau yang diakhiri dengan pertanyaan.
Pada
akhir acara ini, setiap peserta maju
satu persatu melaksanakan simulasi dakwah berdasarkan materi-materi yang telah
diterimanya. Hal ini sebagai folow-up jangka pendej disamping nanti
tetap ada follow-up jangka panjang. Semoga dengan acara ini muncul
kader-kader da’i yang cerdas dan bisa membawa perubahan dalam masyarakat.
News
Jum’at
20 maret 2015 dilaksanakan rutinan F-KOMIK untuk yang kedua kalinya. Pada
kesempatan ini hadir seluruh pimpinan organ intra yang ada dibawah naungan BEM
STAIN Pekalongan. Hadir pula wakil ketua III bidang kemahasiswaan, Drs. Muslih
Husein, M.Ag. Dalam pertemuan kali ini membahas mengenai pembagian kantor
sekretariat bagi beberapa organ intra yang belum memiliki kantor. Setelah
dimusyawarahkan akhirnya muncul mufakat dengan pembagian sebagai berikut; HMPS
AT dan HMPS TH menempati ruang bekas sekretariat IKOMA, HMPS BKI menempati
ruang bekas sekretariat Menwa, HMPS PGRA dan HMPS PGMI menempati ruang
sekretariat KPU-M.
Kementrian
dalam negeri BEM STAIN Pekalongan menuturkan, kantor-kantor yang dialih
fungsikan tersebut, dalam kesehariannya kurang bisa memberikan manfaat. Ruang
bekas sekretariat IKOMA misalnya, jika dihitung dalm setahun paling dibuka
pintunya setahun sekali. Ruang bekas menwa sekarang sudah kosong mengingat
menwa telah mempunyai sekretariat dan pos jaga yang ada disebelah poliklinik
dalam kampus, sehingga sekretariat yang ada dilingkungan graha menjadi kosong.
Sedangkan sekretariat KPU-M hanya berfungsi ketika Musim Pemilu Raya Mahasiswa
mengingat fungsi KPU-M yang bersifat ad hoc.
“Maka
dari itu alangkah lebih bijaknya ketika kantor-kantor yang kurang berfungsi itu
dialihfungsikan dengan menyerahkannya kepada organ-organ intra yang belum
mendapat kantor sekretariat. Diharapkan dengan pengalihfungsian ruang kantor
ini tidak ada lagi fasilitas yang ada di graha mahasiswa menjadi sia-sia dan
tidak manfaat. Organ-organ intra yang mendapatkan kantor baru itu semoga bisa
mendapat semangat baru untuk tetap belajar, berkreasi dan terus progress
meningkatkan kapasitasnya sebagai mahasiswa aktifis. Kantor sekretariat bukan
saja menjadi markas, akan tetapi harus bisa menjadi kawah chondrodimuko
munculnya orang-orang hebat dengan segala prosesnya sebagi agent social of
change. Yaa semoga bermanfaat” tutur staff menteri dalam negeri.
Dalam
kesempatan F-KOMIK kali ini juga Waket III mengajak teman-teman mahasiswa
membahas peraturan penggunaan fasilitas graha mahasiswa. Terjadi perdebatan
yang cukup alot ketika Waket III memutuskan untuk membatasi aktifitas graha
mahasiswa pada jam 9 malam. Apalagi beberapa teman-teman aktifis dari
keolahragaan dan kesenian yang sangat membutuhkan waktu banyak untuk mencari
inspirasi salam berkreasi.
Pembatasan
jam ini jelas sangat menggangu kreatifitas mahasiswa. Graha mahasiswa sebagai
tempat berkumpulnya para pegiat penggerak mahasiswa tidak bisa lagi menjadi
tempat berkumpulnya para mahasiswa yang bebas jam. Hal itu sama saja dengan
kampus yang kemudian tidak bisa bebas berbincang berdiskusi berkreasi sampai
kapanpun. Jika kampus sudah membatasi jam. Ditambah lagi graha mahasiswa juga
ikut dibatasi, bagaimana bisa Mahasiswa STIAN Pekalongan bisa berkembang?
Inilah yang menjadi keresahan teman-teman pemerintahan mahasiswa ketika diberlakukan
pembatasam jam aktifitas.
Akan
tetapi Waket III tetap kekeuh dengan pendiriannya untuk tetap membatasi
jam aktfitas di graha mahasiswa. Beberapa pertimbangan telah disampaikan oleh
Waket III kepada teman-teman pemerintahan mahasiswa dan mau tidak mau teman-teman
pemerintahan mahasiswa harus melaksanakannya. Tetapi Waket III memberi jalan
tengah, ketika ada beberapa aktifitas itu sangat perlu dan dibutuhkan, maka
penggunaan graha mahasiswa boleh dijalankan aslkan menghubungi Waket III dan
telah mendapat rekomendasi darinya.
Walaupun
terjadi silang pendapat dalam musyarah tersebut, akhirnya F-KOMIK ini ditutup
dengan bacaan hamdalah dan saling berjabat tangan sebagai tanda kekeluragaan
dalam bingkai STAIN Pekalongan Rahmatan Lil ‘Alamin.
News
Rabu,
18 Maret 2015 BEM STAIN Pekalongan melakukan diskusi dengan tema “ISLAM TEOLOGI
PEMBEBASAN” di taman depan Rektorat. Hadir pada diskusi itu masing-masing
delegasi dari pemerintahan mahasiswa, kawan-kawan aktifis organ ekstra dan
beberapa mahasiswa umum.
Kesempatan
itu menghadirkan Dr. Amat Zuhri sebagai pemateri dalam diskusi. Beliau sebagai
Kajur Ushuluddin dikenal sangat expert dalam bidang teologi sehingga
beliau diundang pada diskusi itu. Diskusi yang dimulai pada jam 2 siang ini
dihadiri oleh 50 orang yang datang dari berbagai jurusan dan prodi sangat
semangat sekali mengikuti jalanya diskusi pada kali ini.
“Islam
adalah agama perjuangan. Islam bukan berati harus tunduk begitu saja. Islam
mengajarkan manusia untuk selalu berjuang dalam kehidupan.” Tegas Amat Zuhri
dalam orasinya yang sangat membara.
Dalam
pembahasannya. Beliau juga mengaitkan islam teologi pembebasan dengan Marxisme.
“Marxisme, yang kemudian bisa disebut dengan komunis, bukanlah sebuah paham
yang ateis. Marxis berbicara tentang sosialis, dan islam mempunyai sisi-sisi
yang sosialis. Maka dari itu dosa besar ketika komunis dicap sebagai ateis. Itu
tidak lebih dari dosa-dosa orde baru yang dengan kejinya mengubur orde lama” Lanjut
Amat Zuhri.
Dalam
akhir sesi perwakilan dari organ ekstra PMII, SMI, IMM, dan KAMMI memberikan closing
statement tentang jalannya diskusi ini. Mereka berharap diskusi ini bisa
dijalankan secara istiqomah sebagai wahana penguatan dan konsolidasi mahasiswa
di lingkungan STAIN Pekalongan. “bagus, kegiatan seperti ini sangat positif.
Akan lebih bermanfaat lagi jika bisa dipertahankan. Semoga ke depannya bisa
istiqomah dan bisa membahas hal-hal yang lebih menarik lagi” tutur salah
seorang peserta diskusi.
News
Jum’at
6 Maret 2015 dilaksanakan F-KOMIK Perdana oleh Pemerintahan Mahasiswa STAIN
Pekalongan. BEM sebagaai motor pemerintahan mahasiswa mengundang seluruh organ
intra yang ada dibawah koordinasinya untuk duduk bersama membahas beberapa hal
yang harus diselesaikan secara musyawarah. Tampak pada pertemuan perdana itu
seluruh pimpinan organisasi hadir memenuhi aula graha mahasiswa. Pertemuan yang
dipimpin langsung oleh menteri dalam negeri, Muslikhul Umam membahas surat
edaran Ketua STAIN Pekalongan tentang SOP Peminjaman fasilitas untuk kegiatan
mahasiswa.
“SOP
itu pada beberapa poin terlalu memberatkan teman-teman mahasiswa. Dan dalam
perumusan SOP temen-temen mahasiswa tidak dilibatkan sehingga SOP ini terbilang
keputusan yang sepihak. Maka dari itu kesempatan kali ini kita bahas dan kita
cermati poin demi poin dalm SOP ini agar terjadi sebuah kesepakatan bersama
dalam peraturan” terang Muslikhul.
Pada
pelaksanaan F-KOMIK perdana tersebut kawan-kawan aktifis mahasiswa begitu
bersemangat sampai waktu tak terasa telah menunjukkan jam 4 sore. Dengan
beberapa pendapat dari kawan-kawan, diputuskan perubahan beberapa poin yang
terlalu memberatkan. Rencananya perubahan yang telah disepakati bersama itu
akan dibawa ke pejabat kampus dan akan diaudiensikan.
“F-KOMIK
ini akan kita gelar rutin setiap dua minggu sekali. Harapannya bisa menjadi
forum komunikasi organ intra untuk memupuk kesolidan dan kekeluargaan dalam
pemerintahan mahasiswa” Tutup Labib Maimun, Presiden BEM STAIN Pekalongan.
News
Subscribe to:
Posts (Atom)
Recent Comments